Saturday, October 28, 2006

" Ikbal & Ratri " (28 Oktober 2006)



"...Ketika tak kuasa untuk hadir
di hari yang paling berbahagia bagi seorang sahabat,

hanya sebuah ucapan salam selamat
dan tulus doa semoga bahagia-Nya tercurah
dalam rajutan kasih sayang selamanya

amien..."

salam,

Saturday, October 14, 2006

"...fitrah hati dalam hari suci..." (14 October 2006)




" Mohon Maaf atas segala kesalahan...

...haturkan fitrah hati
dalam hari yang suci... "

Friday, October 06, 2006

"...please..." (6 October 2006)




please

speak softer please, i can understand without you yelling
walk slower please, or else i will run all the time
manifest a little attention please, can't u see i'm hurt
embrace a little longer please, show me u mean every touch
be more faithfull please, or flirting is another case..?
be more honest please, i know u're not telling me all
hang on a while please, i can't speak while crying
look softly into my eyes please, and look deep into my heart....

agnesaudrey
41hd 03-17
2 Oct 2006 18:40

"Rully & Yuli" (16 September 2006)



"...Aku...." (25 Agustus 2006)


Chairil Anwar (July 26,1922 - April 28, 1949)

Barangkali puisinya yang paling terkenal adalah Aku (standar jaman SMA ato SMP), yang ditulis saat harus meninggalkan ayahnya yang berselingkuh dari ibunya (Maret 1943). Ekspresi sakit hati yang personal dalam puisi ini kadang diartikan sebagai sebuah ‘deklarasi pemberontakan’. Dibawah adalah puisi Aku dalam dua versi.
Salam Kata,
Feri-

Aku (kumpulan sajak Deru Campur Debu-1949)
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi


Semangat (kumpulan sajak Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus-1949)
Kalau sampai waktuku
Kutahu tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu!

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulan terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang-menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi


Aku (terjemahan bebas)

If my time should come
I'd like no one to entice me.
Not even you.
No need for those sobs and cries.

I am but a wild animal
Cut from its kind.

Though bullets should pierce my skin
I shall still strike and march forth.
Wounds and poison shall I take aflee. Aflee
'Til the pain and pang should disappear.

And I should care even less.

I want to live
for another thousand years.